Jakarta , 30 Oktober 2011
Unit Kegiatan Mahasiswa STP Sahid
Pondok Cabe yaitu Solidaritas Sosial Mahasiswa (SOSMA) dan Wakaspala mengikuti
kegiatan Ekspedisi Merah Putih pengibaran Bendera Merah Mutih seluas 800m di
puncak Gunung Gede 2958 Mdpl diikuti oleh beberapa anggota yaitu Rizki Ramdhani
(Bdull) , Hendri Juslim , Abdur Rachman Rizal (Ichank) , Mirfa Yun Huda
(Ichank) , Wildan Baihaqi , Neti Ellina (Mput) , Taufik , Barunajif (Aji) ,
Tezar Mega Nugroho , Muhammad Ibrahim ( Ba’im) , Raiyan Adam , Donny Pratama.
Start Point untuk acara pengibaran ini di
selenggarakan di Tugu Proklamasi. Tepat pukul 5.30 team berangkat dari STP Sahid Pondok Cabe menuju Tugu Proklamasi, terjadi miss comunication pada saat mengira Tugu Proklamasi terlatak di daerah Senen, Jakarta.ternyata Tugu Proklamasi yang sebenarnya terletak di daerah Cikini. Salah satu anggota kami, ichank (Abdur Rachman Rizal)pun memberikan sindiran : “anak-anak Sahid mah gaya-gayaan jalan jauh-jauh, nyari Tugu Proklamasi aja sampe nyasar”...dan kamipun yang kebetulan naik bus Metromini menuju Tugu Proklamasi (yang sebenarnya) tertawa,hahahaha....,
selenggarakan di Tugu Proklamasi. Tepat pukul 5.30 team berangkat dari STP Sahid Pondok Cabe menuju Tugu Proklamasi, terjadi miss comunication pada saat mengira Tugu Proklamasi terlatak di daerah Senen, Jakarta.ternyata Tugu Proklamasi yang sebenarnya terletak di daerah Cikini. Salah satu anggota kami, ichank (Abdur Rachman Rizal)pun memberikan sindiran : “anak-anak Sahid mah gaya-gayaan jalan jauh-jauh, nyari Tugu Proklamasi aja sampe nyasar”...dan kamipun yang kebetulan naik bus Metromini menuju Tugu Proklamasi (yang sebenarnya) tertawa,hahahaha....,
Setibanya kami di Tugu Proklamasi
ternyata sudah banyak peserta lain yang datang untuk mengikuti kegiatan ini .
Team langsung bergabung dan menunggu peserta lainnya yang belum datang. Sambil
menunggu yang peserta lainnya , team pun berbincang – bincang dan berkenalan
dengan peserta lain sehingga suasana pun menjadi hangat dan keakraban satu sama
lain mulai terlihat. Akhirnya tak lama kemudian peserta yang di tunggu – tunggu
pun telah datang dan Upacara Pembukaan Pengibaran Bendera di Start Point (
Tugu Proklamasi ) pun langsung di mulai. Kepadatan mulai terjadi dari para
pengendara kendaraan bermotor. akan tetapi, mereka pun tersadar sehingga mereka
sabar dan berpartisipasi untuk ikut upacara pembukaan. Team dari berbagai media
pun segera berdatangan untuk meliput moment sejarah ini. Setelah upacara
selesai seluruh peserta langsung naik mobil Truk dan bergegas menuju Cibodas .
Sesampainya kami dicibodas, kamipun
beristirahat sambil mencari warung makan yang agak murah, maklum sebagian besar
dari anggota kami persediaan uangnya yang mulai menipis. Setelah makan dan
beristirahat, kami menuju basecamp Montana, sebuah organisasi yang bergerak
sebagai Volunteer (sukarelawan) di Taman Nasional Gede Pangrango. Kebetulan
beberapa dari anggota kami, Rizki Ramdhani (bdull), Hendri Juslim belajar dan
mengikuti pendidikan di Montana. Sesampainya di Basecamp, kamipun melanjutkan
istirahat kami, mendata barang bawaan
serta mengemas kembali barang bawaan kami agar efisien.
Hari sabtu, tanggal 1 oktober 2011, tepat
pukul 06.00 WIB kita mulai pendakian. Bendera Merah Putih dengan ukuran 800
meter serta memiliki berat antara 180-190 kg. Kami sudah membayangkan betapa
sulitnya membawa Merah Putih kepuncak Gunung Gede yang ketinggiannya mencapai
2.958 meter (9.705 kaki) namun, hanya ungkapan rasa Nasionalisme
kami yang diimplementasikan seperti perjuangan Para Pahlawan bangsa lewat cara kami
sendiri, tentunya dengan hal-hal yang positif. Banyak halang rintang yang kami
dapat pada saat mermbawa sang Merah Putih, mulai dari keadaan medan yang cukup
sulit, Bendera yang berat, serta kondisi badan yang kurang fit. Tapi dengan
disuguhkan pemandangan yang indah, udara yang sejuk, serta kondisi tempat yang
bersih sedikit mengurangi kelelahan kami dalam perjalanan menuju Kandang Batu
yang menjadi tempat peristirahatan pertama.
Sesampainya di Kandang Batu,
kami terpisah dengan tiga anggota kami
yaitu Abdurrahman Rizal, Mirfa Yun Huda dan Doni Pratama yang lebih
dahulu sampai di Kandang Badak, tempat Peristirahatan yang ke 2. Kami membagi
tugas antara lain ada yang mendirikan tenda, menyiapkan konsumsi serta menyusul
anggota yang terpisah. Malamnya Team Ekspedisi Merah Putih mengadakan briefing
anggota termasuk anggota kami ikut dalam briefing tersebut. Setelah itu,
kamipun beristirahat demi menjaga stamina untuk pendakian selanjutnya kePuncak
Gunung Gede.
Pagi itu bertepatan tanggal 2
oktober 2011 kami melanjutkan pendakian menuju puncak Gunung Gede dengan
membawa Merah Putih bergantian.
Diperjalanan kita akan melewati Tanjakan Setan. Karena tingkat kemiringan yang
hampir mencapai 90 drajat maka dari itu dinamai Tanjakan Setan. Dengan sekuat
tenaga kami mengangkat Bendera Merah Putih melewati Tanjakan Setan karena
puncak Gunung Gede diperkirakan tinggal 2 jam perjalanan lagi.
Sesampainya dipuncak Gunung Gede
Bendera Merah Putih yang berukuran 800 meter dan berat antara 180-190 kg pun
dikibarkan dengan diiringi Lagi Indonesia Raya. Aneh bin ajaib rasa lelah kami
selama perjalanan pun hilang. Apalagi ditambah suguhan pemandangan Gunung
Pangrango yang berdiri kokoh serta kawah Gede yang menarik perhatian dengan
menampilkan keeksotikannya. Setelah pengibaran selesai, kamipun makan dan
berfoto-foto sekedar mencari kenangan di Puncak Gede.
Setelah itu, pukul 16.00 WIB kami
beserta team turun dari puncak menuju tempat kita membangun tenda di Kandang
batu sembari berkemas menuju Basecamp Montana. Sesampainya di sana kira-kira
pukul 21.00 kami istirahat, makan, berkemas lalu pulang menuju kampus.
Dari pendakian tersebut kami
banyak sekali mendapat pelajaran mulai dari Otak, Otot serta Mental kami..mulai
dari:
1. Bagaimana kita berfikir dalam
kondisi yang mendesak, karena kita dituntut untuk cermat dalam menentukan keputusan
pada saat kondisi yang tidak
memungkinkan.
2. Bagaimana kekuatan dan ketahanan
fisik kita diuji melalui pendakian jauh dengan kondisi perjalanan yang cukup
sulit sehingga banyak sekali stamina yang kita keluarkan.
3. Bagaimana mental kita diuji
dengan dinginnya udara pada saat pendakian, kepekaan kita terhadap alam
semesta, etika pada saat melakukan pendakian, serta rasa cinta dan kasih sayang
kita kepada alam semesta yang wajib kita pelihara dan kita lestarikan
kelangsungan hidupnya.
4. Dari itu semua muncullah
kata-kata bijak “Jangan sekali-kali kamu meremehkan alam, karena alam akan
meremehkan kamu juga”, serta kesadaran dalam diri akan setting-an Tuhan YME terhadap Alam Semesta sungguh Luar Biasa
Dahsyatnya.
Komentar
Posting Komentar