Semangat Pagi dan Salam INDONESIA RAYA..!!!
Teman-teman sekalian, saudaraku sebangsa dan setanah air, tidak lama lagi hari bersejarah dimana kumandang Proklamasi dibacakan akan tiba. Hari dimana sang fajar menyingsing, menunjukan senyumnya kepada Indonesia, Hari dimana alam menyaksikan dentuman langkah kaki dan lapisan tekad bersatu untuk Indonesia, dan hari dimana tetes air mata ditujukan untuk Indonesia.
Teman-teman sekalian, saudaraku sebangsa dan setanah air, tidak lama lagi hari bersejarah dimana kumandang Proklamasi dibacakan akan tiba. Hari dimana sang fajar menyingsing, menunjukan senyumnya kepada Indonesia, Hari dimana alam menyaksikan dentuman langkah kaki dan lapisan tekad bersatu untuk Indonesia, dan hari dimana tetes air mata ditujukan untuk Indonesia.
Suasana haru, bangga, dan semangat kemerdekaan bisa kita lihat disetiap rumah, disetiap instansi pemerintahan, disetiap instansi pendidikan, disisi jalan raya sampai disisi jalan yang kecil, tak terkecuali di STP SAHID, aura kemerdekaan sudah mulai terasa, dua minggu sebelum hari sakral itu datang. Khususnya di Sarang Elang, Sarang Kebanggaan, Dan Sarangnya para Pemimpin, yaitu Sarang SOSMA STP SAHID.
Tahun ini SOSMA kembali diberi amanah untuk mengibarkan Merah Putih dilangit STP SAHID. Pembentukan pasukan pun segera dibuat, mengingat ada beberapa anggota yang sedang melaksanakan On the Job training dan harus dibagi juga dengan petugas upacara yang lain, maka jumlah pasukan tidak terlalu banyak, pasukan yang dibentuk berjumlah Sembilan Orang dengan Satu Komandan, pasukan ini bernama Pasukan Sembilan.
Latihan pun dimulai dengan pengulangan kembali sedikit tentang PBB dasar, kemudian pembentukan formasi sampai pengibaran bendera. Hari demi hari berlalu, pagi berganti siang, siang berganti malam, dan tak mengenal lelah, itulah pasukan sembilan yang dengan semangat, tekun, dan gigih, terus berlatih demi satu, yaitu untuk Negara dan Bangsa ini.
Hari yang sakral itu tiba, 17 Agustus 2013...
Semua pasukan bersiap, hanya satu yang terfikirkan pada hari itu, Merah Putih. Dimana terdapat filosofi yang sangat mendalam pada bendera tersebut, bukan sekedar kain, bukan sekedar warna, dan bukan sekedar simbol, didalamnya ada darah, ada keringat, dan ada nyawa yang dipertaruhkan demi Negara ini.
Detik-detik menuju Proklamasi, Pembina SOSMA STP SAHID Bapak, Lulus Sugiharto, A.Md. Graf, memberikan sebuah nama yang indah, nama yang sangat menyentuh kepada pasukan yaitu
" SAHITYA PARAMA DAKSA "
SAHITYA = Solidaritas
PARAMA = Kecakapan
DAKSA = Keahlian
yang apabila disatukan membentuk sebuah makna yaitu bahwa SAHITYA PARAMA DAKSA adalah orang-orang yang memiliki sikap dan kecakapan yang disumbangsihkan untuk kepentingan Orang Banyak ( Negara ) sebagai bentuk kesetiaan dan rasa Solidaritas.
Pada hari itu yang bertindak sebagai
Komandan Pasukan sembilan adalah, Firman Aji Bagus Permadi
untuk pengibar bendera, sebagai
Pembawa Baki adalah Tresna Widiasih
Pembentang bendera adalah Oky Sulistyo
Pembentang bendera adalah Oky Sulistyo
Pengerek bendera adalah Arjuna Rinaldi
dan Penerima Bendera adalah Vidya Agustin
Serta yang bertugas sebagai pengawal pasukan adalah Elisdha Theresia, Alda Halimah Tus'adiyah, Lisa Alipia Putri, Jajang Wahyudin, dan Rika Marlina
Dengan bekal kesiapan dan ketangguhan serta yang paling utama adalah Do'a, Pasukan pun mulai bergerak melaksanakan tugasnya. Merah Putih harus berkibar. dibawah instruksi Komandan Pasukan sembilan, Firman Aji Bagus Permadi, semua melaksanakan tugasnya dengan lancar, formasi yang indah, tegas, dan dihiasi dengan senyum semangat ditunjukan oleh pasukan sembilan pagi itu.pada pagi itu.
Suasana haru pun terasa ketika Sang Merah Putih dibentangkan dan mulai dikibarkan seiringan dengan lagu Indonesia Raya. Langit biru menyambut kedatangan Merah Putih ditempatnya yang tertinggi, semua orang menyaksikan, semua orang mendengar, dan semua orang merasakan bagaimana sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya. Serta lantunan lagu mengheningkan cipta dilanjutkan Teks Proklamasi yang dibacakan dengan tegas oleh Inspektur Upacara, Ir. Kusmayadi, MM
Pasukan telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan sempurna, tiang penyangga, menjadi saksi bisu bagaimana perjuangan yang ikhlas untuk mengibarkan Sang Merah Putih ditunjukan oleh pasukan sembilan.
Upacara ditutup dengan do'a yang dibacakan oleh saudara Ahmad Qais Alfiansyah, do'a pada hari itu ditujukan kepada Ibu Pertiwi ini, bangsa dan Negara yang kita cintai, INDONESIA
Teman-teman sekalian, saudaraku sebangsa dan setanah air,
ada hal singkat yang harus selalu diingat, bahwa Jangan tanyakan apa yang sudah diberikan Negara kepadamu, tapi TANYAKAN lah apa yang sudah kamu berikan kepada Negara ini...
Indonesia tidak akan merdeka tanpa perjuangan orang-orang terdahulu, para pahlawan yang dengan ikhlas berkorban untuk bangsa ini, Indonesia tidak akan merdeka tanpa kesatuan dan persatuan para pemuda-pemudinya, dan Indonesia tidak akan merdeka tanpa usaha yang gigih serta kekuatan do'a dari Tuhan yang Maha Luar Biasa.
Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 68
Hidup.. Hiduplah INDONESIAKU...
SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.. MERDEKA... !!!
AKU CINTA INDONESIA
DAN
AKU BANGGA MENJADI ORANG INDONESIA...
PASUKAN SEMBILAN SEDANG BERLATIH
GLADI BERSIH UPACARA DIMALAM KEMERDEKAAN
PERSIAPAN JELANG DETIK-DETIK PROKLAMASI 17 AGUSTUS 2013
DAN
PEMBERIAN NAMA " SAHITYA PARAMA DAKSA "
DETIK-DETIK PROKLAMASI 17 AGUSTUS 2013 BERLANGSUNG
PASUKAN SEMBILAN BERGERAK MENJU TIANG PODIUM MERAH PUTIH
PEMBERIAN SANG SAKA MERAH PUTIH
PENGIBARAN SANG MERAH PUTIH
PASUKAN KEMBALI KE POSISI AWAL
Pembacaan Teks Proklamasi oleh Inspektur, Ir. Kusmayadi, MM
MENGHENINGKAN CIPTA
PROTOKOLER 17 AGUSTUS 2013
PEMBACAAN DO'A
TIM MEDIS 17 AGUSTUS 2013
FOTO KEBERSAMAAN SETELAH UPACARA SELESAI
Jerih payah hanya akan berhasil kalau pelakunya tidak mudah putus asa. (Napoleon Hill)
BalasHapusTetap semangat menjalani tugas2 mulia ini wahai saudara ku SOSMA... MANTAP